MENGOPTIMALKAN PRODUKSI AYAM PETELUR
Bagaimana cara mengoptimalkan produksi ayam petelur ? Pertanyaa ini sering kita jumpai dilapangan. Pelaku bisnis peternakan ayam petelur sering dihadapkan pada situasi dimana ayam petelurnya tidak mampu berproduksi secara optimal. Kunci utama untuk mencapai produksi layer yang optimal yaitu manajemen yang baik pada fase Starter dan grower serta didukung dengan baiknya sistem recording di Farm.
1. Layer Farm selayang pandang
Beberapa minggu yang lalu saat penulis melakukan kunjungan (customer visit) di beberapa daerah Jawa Timur, banyak pertanyaan maupun keluhan seputar ayam petelur. Dari sekian banyak pertanyaan tersebut intinya mempertanyakan bagaimana cara mengoptimalkan produksi ayam petelur. Dari sekian banyak peternak belum mengetahui secara pasti apakah produksi telurnya telah optimal atau belum.
Hal ini terjadi dikarenakan bisnis ayam petelur tersebut belum melakukan praktik manajemen dan pengelolaan yang baik, misalnya belum teraturnya sistem recording sehingga kita tidak bisa dengan cepat memantau fluktuasi produksi mingguan. Bahkan apabila sistem recording ini dilakukan dengan sedikit menerapkan skill dan pengetahuan komputer maka tidak mustahil fluktuasi harian ayam produksi ayam petelur dapat dipantau dengan baik. Hal ini dapat kita lakukan karena para pelaku industri pembibitan seperti Isa Brown, Lohman brown maupun para feedmiller di Indonesia telah membuatkan softcopy file dalam bentuk excel untuk membantu pelaku bisnis ayam petelur.
Dengan melakukan recording yang baik maka peternak dapat memantau %HD, %Deplesi, FCR, Egg weight dll yang akan dibandingkan dengan standar produksi dari ayam petelur tersebut. Misalnya dari pembibitan Isa Brown mematok berat badan (body weight) pada umur 18 minggu sebesar 1,54 – 1,6 kg, serta mentarget FCR dari umur 18 – 76 minggu sebesar 2.06 – 2.16, puncak produksi bisa dicapai umur 26 minggu dg kisaran 94 – 96 % HD dengan daya hidup (liveability) sampai afkir yaitu 93.7%. Dengan melihat standar tersebut maka bukan suatu yang mudah untuk dicapai. Untuk mencapai hal tersebut maka peternak harus benar menyiapkan pondasi yang kuat untuk mencapai hal tersebut (baca selanjutnya)