BAWANG PUTIH (Garlic; Allium sativum) :
AROMA KANDANG AYAM SEHARUM DAPUR MASAKI. SELAYANG PANDANG BAWANG PUTIH
Sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal bawang putih sebagai tanaman serba guna baik untuk bumbu masak ataupun untuk pengobatan suatu penyakit. Pada tahun 830 SM beberapa ilmuwan yunani seperti Dioscorides and Hippocrates sudah mengidentifikasikan kegunaan dari bawang putih untuk pengobatan, pada saat itu sekitar 62 jenis penyakit dapat disembuhkan dengan garlic. Pada perkembangan selanjutnya orang mengenal garlic/bawang putih sebatas sebagai bumbu masak dan jarang orang yang mengetahui manfaat dari garlic ini. Semenjak di kampanyekan “Bact to The Nature” oleh negara-negara Eropa dan Amerika maka orang mulai melirik manfaat dari garlic ini.
Mengapa orang sedemikian tertarik pada bawang putih ini ? Berdasarkan penelitian di Eropa, Amerika serta beberapa negara di Asia pasifik, garlic mengandung zat-zat yang bersifat antibiotik. Menurut Nishimo et.al. (1989) Garlic/hasil estraknya mampu mencegah terjangkitnya tumor pada tubuh manusia, serta beberapa literature menyebutkan bisa menyembuhkan penyakit jantung (Artherisclerosis). Berdasarkan beberapa literatur umbi garlic mengandung :
· Allicin dan alliin adalah zat yang bersifat anti bakteri yang mencegah infeksi dari bakteri pathogen.
· Anti-hemolytic Factor yang berguna sebagai pelindung dari efek toxisitas logam berat yang masuk kedalam tubuh
· Diallyldisulphide dan allylpropyldisulphide adalah zat yang bersifat lipolitic yang berguna menurunkan kadar lemak/kolesterol darah.
· Selenium adalah trace mineral yang sangat berperan dalam proses pembentukan antibody tubuh.
Dengan semakin berkembangnya Ilmu dan teknologi maka untuk mendapatkan zat-zat tersebut diatas maka kita tidak perlu memakan bawang putih mentah-mentah lagi, teknologi ekstraksi membantu kita untuk mendapatkan zat-zat tersebut....... (
baca selanjutnya)